Kita tahu bahwa banyak penelitian yang menyebutkan selama
kehamilan dan setelah kehamilan kesehatan mental ibu mempengaruhi kesejahteraan
si anak. Namun, baru-baru ini ditemukan sebuah studi baru yang menunjukkan
bahwa tekanan psikologis seorang calon ayah mempengaruhi perkembangan balitanya
dalam hal emosional dan perilaku, seperti yang dilansir News24 pada kamis 10 Januaru 2013
lalu.
Hasil studi ini menunjukkan
sebuah fakta baru bahwa kesehatan mental ayah merupakan faktor resiko untuk
perkembangan anak. Sedangkan pandangan tradisional mengatakan bahwa resiko
perkembangan anak diakibatkan oleh kesehatan ibu. Kesehtana mental ayah harus
ditangani baik dalam praktek penelitian dan klinis, kata sang penulis studi Anne Lise Kvalevaag.
Penelitian ini diterbitkan
di jurnal Pediatrics yang mengamati lebih dari
31.000 anak yang lahir di Norwegia dan juga kesehatan mental orangtua mereka. Pada
penelitian tersebut, dilakukan wawancara yang mana ayah diajukan pertanyaan
tentang kesehatan mentalnya, seperti “Apakah ayah merasa takut saat istrinya
hamil empat sampai lima bulan ?” dan pertanyaan lainnya terkait emosi dan
kecemasan. Sedangkan pada ibu, informasi yang didapatkan yaitu tentang
kesehatan mentalnya dan bagaimana perkembangan si anak baik dalam hal sosial,
emosional maupun perilaku nya pada anak yang berusia tiga tahun.
Kvalevaag, seorang kandidat
doctor di bidang psikologi di University of Bergen di Norwegia, mengatakan
bahwa para peneliti juga mendapatkan informasi tentang apakan anak-anak sering
berkelahi atau merasa cemas jika suasana hati mereka berubah. Dan pada
akhirnya, hasil penelitian yang didapatkan yaitu bahwa 3% dari ayah yang sedang
mengalami depresi tingkat tinggi, mempengaruhi perkembangan anaknya. Pada
akhirnya, anak-anak dari ayah yang mengalami depresi tersebut rat-rata memiliki
perasaan emosional berlebih pada usia 3 tahun. Hal ini diduga karena
dimungkinkan ada resiko genetik yang ditransmisikan dari ayah ke anak. Dimana
kita tahu bahwa salah satu faktor perkembangan anak merupakan faktor genetik.
Seorang ahli lain
mengatakan bahwa depresi ayah juga bisa mempengaruhi kesehatan mental ibu
sehingga mengakibatkan kesehatan pada bayi yang dikandungnya. Dimana jika sang
ayah sangat tertekan, maka dia dapat mempengaruhi sekresi hormone ibu selama
kehamilan. Hal ini lah yang mempengaruhi istirahat si ibu dan calon bayi,
menurut Daniel Amstrong, seorang professor pediatric dan direktur Pusat Mailman
untuk Perkembangan Anak di Universitas Miami Miller School of Medicine.
0 komentar:
Posting Komentar